Pada dasarnya teknik yang dilakukan untuk bertanam jagung antara musim hujan ataupun kemarau tidak jauh berbeda. Namun begitu tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kita sebagai petani. Hal - hal tersebut antara lain adalah:
1. Drainase lahan.
Pastikan tanaman tidak tergenang pada saat terjadi limpahan air hujan yang tinggi dengan cara membuat
guludan yang lebih tinggi dari biasanya. Saluran pembuangan juga harus diperhatikan, harus dibuat cukup
lebar untuk membuang limpasan air hujan.
2. Pemilihan Varietas
Sangat penting untuk menggunakan varietas yang tahan bulai dan tahan penyakit daun.
Sebagai catatan :
benih yang mahal belum tentu tahan bulai.
3. Penggunaan pupuk berimbang.
Atau menggunakan Bahan Dasar Kotoran ternak yang belum menggunakan SOC HCS, namun harus di Fermentasi dulu denganPHEFOC HCS selama 24 jam
4. Pengendalian OPT
Pada musim hujan seperti ini, penggunaan pestisida kimia cenderung tidak efektif karena jika terkena air hujan, bahan aktif pestisida cenderung lebih cepat hilang tercuci bahkan meski dicampur dengan perekat.
Selain itu, tingginya kelembaban dan kadar air tanaman akan dengan cepat menurunkan konsentrasi pestisida.
Penggunaan agensia hayati PHEFOC HCS jauh lebih efektif karena berisi Mikroba hidup yang jika kita semprotkan pada kondisi yang lembab justru akan lebih cepat berkembang biak untuk mengendalikan OPT sasaran.
Pengetahuan OPT utama jagung di musim hujan
OPT tersebut antara lain :
· * Bulai (Peronosclerospora maydis).
· Pada kelembaban tinggi tanaman jagung akan lebih mudah terserang dengan penyakit ini. ini adalah penyakit yang sangat sulit dihilangkan, sehingga jika ada tanaman terserang dianjurkan untuk segera dicabut dan dibakar atau dikubur.
· Hindari menanam jagung pada daerah kronis endemis di musim penghujan.
Perendaman benih menggunakan PHEFOC HCS terbukti dapat menekan terjadinya serangan. Penyemprotan PHEFOC HCS pada tanaman umur 15 HST juga sangat dianjurkan untuk menurunkan tingkat serangan penyakit ini, selanjutnya dengan interval 15 hari.
· * Bercak daun (Helmintosporium maydis)
Serangan diawali dengan terjadinya becak coklat kekuningan yang memanjang, semakin lama becak menjadi satu hingga bagian yang terserang menjadi nglaras (daun pisang kering). Serangan dimulai pada tanaman dengan umur kuang dari 30 hst. Jika tidak dikendalikan dengan benar, serangan akan terus berlanjut hingga tanaman memasuki umur produktif (60 hst). Keringnya daun akan mengakibatkan fotosintesis berjalan kurang maksimal sehingga pengisian tongkol pun akan terganggu, hasilnya pengisian tongkol tidak muput/maksimal. Dengan aplikasi PHEFOC HCS secara berkala, serangan penyakit ini dapat berhenti.
SELAMAT MENCOBA...!!!
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
Piala Dunia nih, yuk mari daftar dan pasang jagoan mu disni Update Betting
BalasHapus