LAPORAN PENELITIAN TANAMAN JAGUNG TERBARU

I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tanaman jagung (Zea Mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bjian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika. Pada abad ke-16 orang  Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Jagung oleh orang Belanda dinamakan mais dan oleh orang Inggris menamakannya corn.
Di Indonesia, daerah-daerah pengahsil utama tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Madura, D.I Yogyakart, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Madura. Khusus di daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhan jagung. Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Di antaranyakalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, mengandung banyak vitamin. Sebagai sumber karbohidrat utama, jagung menjadi sumber pangan di beberapa daerah. Penduduk beberapa daerah di Indonesia, seperti di Madura dan Nusa Tenggara, menggunkan jagung sebagai makanan pokok.
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung ditanm sebagai pakan ternak, yaitu tongkol dan daunnya sebagai hijauan, bijinya dapat dibuat menjadi minyak atau dibuat menjadi tepung jagung atau maizena, dan tepung biji dan tepung tongkolnya dapat menjadi bahan baku industri. Tongkol jagung kaya akan pentose, yang dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Pada saat ini masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan jagung adalah menurunnya mutu jagung. Hal ini disebabkan oleh seleksi benih yang kurag baik, teknik pemeliharaan yangbelum sepenuhnya baik, serta pengetahuan petani yang masih kurang tentang mutu jagung. Mutu jagung yang baik sangat bergantung pada petani, cara pengelolaan tanah, dan benih tanaman yang baik, Karena tanaman jagung membutuhkan perawatan secara khusus dan ketelatenan yang ekstra. Bebrap hama pathogen, gangguan iklim, dan pemeliharaan yang tidak sesuai dapat menggagalkan panen.
1.2  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian warna cahaya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
1.3  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan yang didapat secara materi maupun penelitian.
 2. Menambah ilmu pengetahuan khususnya untuk pribadi.
 3. Mengetahui pengaruh warna terhadap pertumbuhan tanaman jagung.


II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Klasifikasi Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea Mays L. Secara umum, klasifikasi dan sistimatika tanaman jagung sebagai berikut:
Kingdom           : Plantae
Divisi                : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Monocotyledone
Ordo                  : Graminae
Famili                 : Graminaceae
Genus                : Zea
Spesies               : Zea Mays L
2.2  Morfologi Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Singosari, 2009).
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu.  Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman (Singosari, 2009).
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini (Singosari, 2009).
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik (Singosari, 2009). Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman (Singosari, 2009).
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin (Singosari, 2009).
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Singosari, 2009).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri) (Singosari, 2009).
















III METODOLOGI PENELITIAN
3.1  Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November  hingga bulan Februari 2013, bertempat di Jl.Soekarno-Hatta, kebun Nursery kampus STIPER (Sekolah Tinggi Pertanian) Kutai Timur.
3.2  Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Kegunaan
1
Cangkul
Mencampurkan tanah dengan pupuk sebelum dimasukkan ke polybag dan membersihkan gulma
2
Ember
Untuk menyiram tanaman
3
Penggaris
Mengukur tinggi tanaman
4
Ajir
Untuk penahan plastik yang digunakan untuk menutupi tanaman jagung
5
Plastik
Sebagai penutup di sekeliling tanaman jagung
6
Benih jagung
 Sebagai bibit
7
Polybag
Sebagai tempat menanam jagung
8
9
Pupuk
Tanah
Sebagai bahan penyubur tanaman
Sebagai media tanam



3.3  Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan percobaan yang disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisi penelitian terdiri dari 2 faktor perlakuan media tanam 6 ulangan sehingga terdapat 18 petak media tanam.
M= Merah
H= Hijau
K= Kunig
3.4 Analisis Data
nalisis data dapat dilakukan dengan mencari rerataannya. Rata-rata dapat diperoleh dari jumlah tinggi tanaman dibagi dengan banyak tanaman. Begitu juga dengan jumlah cabang dan jumlah daun.
3.5  Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilaksakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
a.       Tanah yang telah disiapkan sebelumnya dicampur dengan pupuk dengan perbandingan 1:1
b. Tanah yang telah bercampur masing-masing dimasukkan ke polybag sebanyak 10polybag
c.    Benih jagung sebelumnya telah direndam sekitar 1 jam
d.    Tanam jagung masing-masing polybag berisi 3 biji jagung
e      Penyiraman media tanam dengan air sesudah ditanam
f      Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari
g.     Setelah 1 minggu tanaman yang terdapat pada polybag disisakan   sebanyak satu    tanaman setiap polybag
h.   Penyulaman dapat dilakukan sesegera mungkin pada tanaman yang telah mati
i.  Pembersihan gulma dan pengemburan tanah dapat dilakukan 1 minggu sekali
j. Pengambilan data dilakukan setiap seminggu sekali hingga panen. Data yang diambil    meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang.
3.6 Parameter Pengamatan
3.5.1 Panjang Daun
Pengambilan data dilakukan setelah 7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST.
3.5.2 Tinggi
              Pengambilan data dilakukan setelah 7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST.
3.5.3. Umur berbunga
Umur berbunga dihitung setelah tanaman jagung berbunga 80% dalam petak peneltian.
3.7 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung (Zea Mays L)
a.       Keadaan Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuiakan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jagung dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada posisi tanah yang agak kering.
Daerah yang dikehendaki oelh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis/tropis basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 50LU-40LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200mm/ bulan selama masa pertumbuhan.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Intensitas sinar matahari sangat penting bagi tanaman, terutama dalam masa pertumbuhan. Sebaiknya tanaman jagung mendapatkan sinar matahari langsung. Dengan demikian, hasil yang akan diperolah akan maksimal. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat atau merana. Produksi biji yang dihasilkan pun kurang baik, bahkan tidak dapat terbentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung untuk pertumbuhan terbaiknya antara 27-32C. pada proses perkecambahan benih, jagung memerlukan suhu sekitar 30C. Panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
b.      Tanah
Tanah merupakan media atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman berpegang kuat pada tanah serta mendapatkan air dan unsur hara dari tanah. Meskipun ada tanaman yang diusahakan dengan media air (hydroponic), tetapi belum banyak berarti dibandingkan dengan usaha pertanian yang dilakukan di atas tanah pertanian. Perubahan ukuran tubuh tanah, baik secara kimia, fisik, maupun biologi akan mempengaruhi fungsi dan kekuatan akan dalam menopang pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk, misalnya akan memperkaya ecara kimia ketersediaan hara dalam tanah sehingga akar dapat menyerapnya untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan demikian, tanman akan berproduksi maksimal.
Akar tanaman mendapatkan sebagian besar air melalui tanah. Ketersediaan air dalam tanah merupakan hal yang sangat penting bagi tanaman. Tidak semua air yang terkandung dalam tanah dapat diserap oleh akar tanman. Air yang terlampau dalam dari jangkauan akar atau  air yang terikat kuat pada butir-butir tanah tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sebaliknya, air yang berlalu banyak sehingga menggenangi akar tanaman akan membuat akar tanaman busuk. Pengaturan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman atau usaha pertanian sangatlah penting. Tanah merupakan tempat akar tanaman mencari makanan, hara tanaman, serta mineral dalam tanah.
Pengertian tentang kesuburan tanah tidak hanya dikaitkan pada ketersediaan hara tanaman saja seperti pemupukan, tetapi juga pada keseluruhan system tanah beserta funginya bagi tanaman. Jagung termasuk tanaman yang tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus dalam penanamannya. Jagung dikenal ebagai tanaman yang dapat tumbuh di lahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan terpenuhi. Secara umum ada beberapa persyaratan kondisi yang dikehendaki tanaman jagung antara lain:
1.      Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol (berasal dari gunung berapi), Latosol dan Grumosol. Pada tanah bertekstur berat (Grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik, tetapi perlu pengolahan secara baik serta aerasi dan drainase yang baik. Tanah bertekstur lempung atau liat berdebu (latosol) merupakan jenis tanah terbaik untuk pertumbuhan tanaman jagung. Tanaman jagung akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, gembur, dan kaya humus.
2.       Keasaman tanah erat hubunganny dengan ketersediaan unsure hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung antar 5,6-7,5. Pada tanah yang memiliki PH kurang dari 5,5, tanaman jagung tidak bias tumbuh maksimal karena keracunan ion aluminium.
3.      Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
4.      Kemiringan tanah yang opimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Pada daerah dengan tingkat kemiringan 5-8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras. Tanah dengan kemiringan lebih dari 8% kurang sesuai untuk penanaman jagung.
c.       Air
Jagung termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup banyak, terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji. Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun. Kebutuhan jumlah air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun. Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum tanman jagung membutuhkan 2 liter air per tanaman per hari saat kondisi panas dan berangin. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kekurangan air pada saat 3 minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan hasil selama 30%. Sementara kekurangan air yang selama pembuangan akan mengurangi jumlah biji yang terbentuk.

d.      Suhu
Suhu untuk tanaman jagung antara 21-34oC, tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27oC. pada proses perkecambahan benih jagung, suhu yang cocok sekitar 30oC.
Tanaman jagung ecara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi yang ketinggiannya mencapai 2.000 m dpl., bergantung pada varietasnya. Namun, kebanyakan varietas jagung hasilnya  lebih memuaskan apabila ditanam ditanam di dataran tinggi yang seju dan kering sebab, tanaman jagung tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu optimal untuk  menyebabkan pembuahan tanaman jagung sangat sedikit.
3.8  Budidaya Tanaman Jagung (Zea Mays L)
3.8.1        Pemilihan Lahan
Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Secara umum, tanaman ini sangat toleran dan mampu baradaptasi dengan iklim Indonesia. Lahan tanam yang baik untuk budi daya jagung adalah lahan kering yang berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering, lahan gambut yang telah diperbaii, atau lahan basah bekas menanam padi. Agar tumbuh dan bereproduksi dengan baik, tanaman jagung harus ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam sehari.
Tanaman jagung toleran pH tanah 5,5-7,0, tetapi nilai yang paling cocok adalah 6,8. Mengetahui nilai pH tanah lahan dapat dilakukan dengan cara sederhan, yakni mengukur sampel tanah yang diambil dari beberapa tidak lahan tanam. Setelah itu, masing-masing sampel dimasukkan ke dalam gelas uji dan dipisahkan sesuai dengan lokasi pengambilannya. Kemudian sampel diencerkan dengan air bersih dan diukur nilai pH-nya menggunakan pH soil tester atau kertas lakmus. Nilai pH dari seluruh sampel lalu dirata-ratakan dan hasilnya merupakan nilai pH tanah lahan secara keseluruhan.
Tanah lahan yang pH-nya terlalu rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur/dolomit. Agar lebih efisien, pengaplikasiannya dilakukan bersamaan denga pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan disiram agar kapur tercampur merata. Banyaknya kapur yang diberikan tergantung pada nilai pH awal lahan. Sebagai patokan, untuk satu hektar lhan yang memiliki pH 5,0 dibutuhkan kapur sebanyak 2-4 ton. Sementara itu, jika pH tanah lahan terlalu tingggi atau basa dapat diturunkan dengan menaburkan belerang. Namun, pengaplikasiannya dilakukan jika pH lahan memang sangat tinggi, yakni mencapai 8,0 atau 9,0.
3.8.2        Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. Selain itu, pengolahan tanah juga akan memperbaiki tekstur tanah, memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah, serta mendorong aktivitas mikroba tanah dan membebaskan unsure hara. Bila adalam kondisi bebas, unsure hara dengan mudah dapat diambil oleh akar tanaman.
Tanah diolah pada kondisi lembap, tetapi tidak terlalu basah. Tanah yang sudah gembur hanya diolah secara umum. Melalui pengolahan tanah, drainase dan aerasi yang kurang baik akan menjadi lebih baik. Adapun tahap pengolahan tanah yaitu pembukaanlahan, persiapan lahan, pembentukan saluran drainase, dan pengapuran.
3.8.3        Penanaman
Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu selama 30 menit di dalam air yang telah dicampur insektisida. Setelah itu, ditiriskan dan diberi fungisida berbentuk tepung. Kedua perlakuan ini bertujuan menghindarkan kemungkinan benih terserang hama dan jamur. Namun, pengaplikasian insektisida dan fungisida harus dilakukan secara bijaksana karena pada dasarnya kedua bahan ini dilakukan secara bijaksana karena pada dasarnya kedua bahan ini adalah racun, sehingga berbahaya jika dibeikan dengan berlebihan. Untuk itu, dosisnya harus disesuaikan dengan aturan disetiap kemasannya.
Benih ditanam pada pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak begitu terik. Waktu terbaik untuk menanam benih adalah pada akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa mengeluarkan buah, tanaman masih mendapatkan pasokam air hujn dan diharapkan saat panen tiba, musim kemarau telah dating sehingga memudahkan proses pengeringan biji.
3.8.4        Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebagai penambah unsur hara yang ada di dalam tanah. Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah dan varietas jagung yang ditanam. Dosis anjuran pemupukan rata-rata per hektar yaitu 200-300 kg urea, 100-200 kg SP-36, dan 50-100 kg KCL. Untuk varietas hibrida dosis yang dianjurkan yaitu 300 kg urea, 200 kg SP-36, dan 10 kg KCL. Pemberian pupuk dilakukan secara bertahap dengan ukuran sebagai berikut:
a.       Pemupukan dasar
-          Waktu           : saat tanam
-          Dosis : 1/3 bagian pupuk urea dan semua dosis pupuk SP-36 dan KCL.
-          Cara  : pupuk ditebar di dalam alur yang dibuat 7,5-10 cm dari barisan tanaman dengan kedalaman 10 cm. pupuk ditebar merata dalam alur dan segera ditutup.
b.      Pemupukan susulan 1
-          Waktu           : saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam bersamaan dengan pembubunan.
-          Dosis : 2/3 bagian pupuk urea
-          Cara  : Pupuk ditebar secara alur di samping barisan tanaman yang berjarak 15cm dari barisan tanaman sebelum pembubunan. Setelah pupuk disebar segera dilakukan pembumbunan sehingga pupuk tertutup.
3.8.5    Pengairan
Pengairan dilakukan dengan system leb, yakni mengalirkan air ke dalam parit hingga meresap ke seluruh bagian bedengan. Cara menyiram seperti ini lebih efisien dibandingkan dengan penyiraman manual ke setiap tanaman yang memakan banyak waktu dan tenaga. Usahakan, saat melakukan pengiran, air tidak sampai menggenangi bedengan karena akan membuat akar tanaman sulit bernapas. Untuk lahan tanam yang tergolong kering atau saat tanaman mulai mengeluarkan buah, pengairan harus dialkukan dengan teratur dan terjadwal. Lahan yang terlalu kering atau kekeringan air saat proses pembuahan berlangsung  akan mengakibatkan tongkol tumbuh kecil, sehingga akan mengurangi jumlah produksi panen.
3.8.6        Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam, penyiangan kedua dilakukn berasamaan dengan pembubunan.
3.8.7        Pembumbunan
Untuk efisiensi tenaga, biasanya pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan kedua. Tujuan pembumbunan yaitu untuk memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu, pembumbunan juga  bertujuan untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi.
Kegiatan pembumbunan juga bersamaan dengan waktu pemupukan kedua selain bersamaan waktu penyiangan kedua, yaitu saat tanaman berumur 4 minggu. Adapun cara pembubunan yaitu tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini, akan terbentuk guludan yang memanjang.



X                     X
O
X                      X

X                     X
O
X                      X

X                     X
O
X                     X


                                 M1                                 H1                                    K1
                                                                  



X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

         H2                                  K2                                   M2




X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

           K3                                M3                                   H3
                                                                                                                                                    
                                   


X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

                                             M4                                 H4                                      K4



                                 
X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

                                  H5                                 K5                                      M5
                                                                                                                                        

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

X                     X
O
X                     X

                                 K6                                    M6                                    H6



Keterangan:
1)   M              = Merah
2)   K              = Kuning
3)   H              = Hijau

a.     X= Tanaman Produktif

b.    O= Tanaman Border











3.8 Uji Hipotetis dan Asumsi
                Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan hasil penelitian sesuai dengan hasil referensi yang disampaikan. Adapun asumsi penelitian ini yaitu :
1.      Tanaman jagung (Zea Mays L.) dapat tumbuh dengan baik jika media tanamnya sesuai dengan referensi yang disimpulkan.
2.      Faktor tanah dan media tanam juga ikut mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman jagung, selain itu suhu dan kelembapan juga ikut mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman jagung .
3.      Pengaruh Warna pada pertumbuhan tanaman jagung ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa pengaruh pemberian warna pada proses pertumbuhan.
               



5 Responses to "LAPORAN PENELITIAN TANAMAN JAGUNG TERBARU"

  1. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

    BalasHapus
  2. AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

    BalasHapus
  3. Terpercaya, Berpengalaman, CS ramah dan online 24 jam.
    Gabung dengan kami (www,updatebetting,co) dan dapatkan cashback 3% setiap minggunya.

    BalasHapus
  4. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus
  5. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    BalasHapus