Mengenal Varietas Jagung yang Toleran Terhadap Perubahan Iklim 2015

Hampir semua lapisan masyarakat Indonesia suka dengan jagung (Zea mays), apalagi jagung manis (Zea mays saccharata). Dari sisi nilai jual jagung manis menawarkan harga lebih baik, sehingga animo budidaya jagung manis tak pernah surut. Di antara faktornya, karena sifat jagung  yang bisa dikonsumsi langsung seperti jagung bakar ataupun jagung rebus. Pasar jagung manis juga terbuka sampai ke tingkat retail.
Budidaya jagung merupakan usahatani tanaman pangan kedua setelah usahatani padi dan pemerintah telah bertekad untuk mencapai swasembada jagung. Komoditas jagung pada saat ini merupakan komoditas andalan. Oleh karenanya upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas terus digalakkan baik melalui peningkatan mutu intensifikasi maupun luas areal intensifikasi antara lain dengan penerapan teknologi peningkatan produksi jagung.
Adanya perubahan iklim sangat berdampak pada sektor pertanian terutama pada tanaman pangan khususnya jagung, hasil jagung akan menurun karena kenaikan suhu, pola curah hujan yang berubah sehingga tanaman akan mengalami cekaman kekeringan atau genangan. Akibat pola hujan yang berubah tanaman jagung dapat mengalami multi cekaman pada periode hidupnya yaitu cekaman genangan dan kekeringan. Strategi dalam mengantisipasi perubahan iklim dalam budidaya jagung salah satunya adalah merakit varietas jagung yang toleran terhadap  cekaman kekeringan dan genangan di mana produksinya masih menguntungkan walaupun telah mengalami cekaman kekeringan atau genangan. Keragaman plasma nutfah jagung yang telah dimiliki adalah  peluang untuk balai penelitian merakit jagung yang multi toleran yaitu toleran terhadap cekaman genangan dan kekeringan.
Tiga faktor utama yang terkait dengan perubahan iklim global, yang berdampak terhadap sektor pertanian adalah: 1) perubahan pola hujan, 2) meningkatnya kejadian iklim ekstrim seperti banjir (La Nina) dan kekeringan (El Nino) dan 3) peningkatan suhu udara dan permukaan air laut. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan. Hal ini karena tanaman pangan umumnya merupakan tanaman semusim yang relatif sensitif terhadap cekaman, terutama kelebihan dan kekurangan air. Secara teknis, kerentanan sangat berhubungan dengan sistem penggunaan lahan dan sifat tanah, pola tanam, teknologi pengolahan tanah, air dan tanaman, serta varietas tanaman.
Keunggulan
Pada umumnya petani sudah merasakan manfaat penanaman varietas unggul dalam peningkatan produksi karena berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit utama dan toleran terhadap kondisi lingkungan tertentu. Sayangnya, keunggulan suatu varietas dibatasi oleh lokasi, waktu, pengelolaan dan lingkungan. Varietas unggul yang semula tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, misalnya, beberapa musim tanam kemudian patah ketahanannya karena berubahnya status biotipe hama atau ras patogen. Varietas unggul yang mampu berproduksi tinggi di lokasi tertentu tidak demikian halnya di lokasi yang lain. Varietas tertentu menghendaki pengelolaan yang berbeda dengan varietas lainnya seperti air, pupuk, dan cara tanam.
 Varietas Unggul Jagung yang dilepas menurut Berita Puslitbangtan 56 pada bulan  Mei tahun 2014,  ada tiga jenis hibrida Bima-17, Bima-18, Bima Provit A1 dan dua jagung pulut bersari bebas URI-1 dan URI-2. Varietas Bima-17 dan Bima-18 berumur 95 hari dengan potensi hasil 13,6 t/ha, tahan penyakit bulai, karat daun, dan bercak daun, tahan rebah serta rendemen biji tinggi. Bima-17 memiliki ukuran tongkol besar dan hasilnya stabil pada lingkungan yang luas, sedangkan Bima-18 beradaptasi baik pada lingkungan suboptimal. Varietas Bima Provit A1 berumur 102 hari dengan potensi hasil 11,6 t/ha, agak tahan penyakit bulai. Jagung pulut unggul varietas URI-1 memiliki potensi hasil 9,4 t/ha dan varietas URI-2 berdaya hasil 9,2 t/ha, sementara jagung pulut lokal hanya mampu berproduksi 1,5-2,0 t/ha. Kedua varietas unggul baru jagung pulut ini memiliki tongkol yang besar, kelobot menutup dengan baik, agak tahan penyakit bulai dan warna biji putih.
Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) Maros, Sulawesi Selatan, menemukan galur atau calon varietas benih jagung hibrida yang tahan kekeringan. Penemuan ini memberikan harapan baru bagi kebangkitan produksi jagung nasional di tengah terus meningkatnya permintaan jagung dunia. Galur baru ini hasil persilangan benih jagung varietas Mr 14 dengan (hasil) persilangan benih SP-006, 007, 008, 009, Swn-5 dan Bisma. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Muneng Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Probolinggo, Jawa Timur, saat bencana kekeringan melanda bulan September-Desember 2006. Galur baru tersebut tengah kembali menjalani uji lapangan. Hasil penelitian menunjukkan, produktivitas galur baru jagung hibrida ini mencapai 11,81 ton per hektar jagung kupasan basah dalam kondisi tanam normal. Apabila ditanam di lahan kering atau kurang air, potensi produktivitasnya 7,29 ton per hektar jagung kupasan basah. Penemuan galur baru ini sebagai langkah awal dalam perakitan varietas unggul jagung hibrida nasional yang toleran kekeringan.
Petani jagung saat ini membutuhkan benih hibrida yang tak saja produktivitasnya tinggi, tetapi tahan terhadap kekeringan. Benih jagung hibrida tahan kekeringan cocok bila ditanam di lahan marjinal, lahan kering seperti di NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Papua. Selain itu akan memberikan keuntungan berlipat bagi petani. Kita sudah memiliki varietas jagung yang tahan kekeringan, seperti varietas Lamuru dan Sukmaraga. Tetapi, kedua varietas itu hasil persilangan bebas. Produktivitas kedua varietas di lahan kering mencapai 5 ton per hektar jagung kupasan basah.
Dampak pemanasan global mendorong perubahan iklim yang sulit ditebak. Ancaman kekeringan menjadi momok yang paling menakutkan bagi petani. Karena itu tidak ada pilihan selain menciptakan benih jagung hibrida yang tahan kekeringan. Benih jagung hibrida yang ada sekarang membutuhkan cukup air dan harus ditanam dalam kondisi normal. Begitu tanaman jagung kurang air, produktivitas bisa turun hingga 50 persen. Jika hal ini dibiarkan, petani yang bakal merugi dan tak mau lagi menanam jagung hibrida.
Terus Meningkat
Permintaan benih jagung hibrida terus meningkat. Sayangnya peningkatan permintaan ini tidak diimbangi promosi dan produksi jagung nasional yang seimbang. Akibatnya, benih jagung hibrida lokal kalah bersaing dengan benih jagung dengan tetua impor. Harus ada upaya nyata dari para pemangku kepentingan agar meningkatkan produksi benih jagung hibrida nasional dengan melakukan langkah promosi. Total luas area tanam jagung per tahun sekitar 3,5 juta hektar. Dari luas area itu, 75 persen ditanami jagung varietas unggul bermutu, yang terdiri atas 48 persen varietas bersari bebas dan 27 persen benih hibrida. Sekitar 25 persen lagi petani masih menanam jagung varietas lokal. Penanaman varietas unggul bermutu banyak yang menggunakan benih turunan F2 dan F3.
Menurut Balitsereal, jagung jenis kretek dan elos, yang ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, berjenis jagung pulut. Sementara kebanyakan benih jagung hibrida yang beredar adalah jagung jenis gigi kuda yang keras.
Para petani menanam jagung untuk dimakan sendiri. Beberapa petani pernah menanam jagung hibrida, tapi sebagian besar dijual. Kalaupun dimakan, menurutnya hanya enak untuk jagung bakar. Selain itu, jagung lokal juga digunakan untuk pakan ternak, seperti ayam. Jagung hibrida menurut para petani tidak disukai oleh ayam, karena bijinya besar-besar dan keras. Sementara jagung lokal bijinya lebih kecil, sehingga ayam dan burung bisa juga memakannya.
Dari dua varietas lokal yang ada, para petani lebih banyak menanam jagung kretek daripada jagung elos. Namun, menurut para petani lebih menyukai jagung elos. Karena jagung elos memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jagung kretek. Jika dirawat dengan baik, para petani bisa mendapatkan panen jagung elos sekitar 3,5 ton per hektar, sedangkan jagung kretek hanya sekitar 2,5 ton per hektar.
Sementara untuk jagung hibrida, petani mungkin kurang memiliki banyak pengalaman dalam menanam jagung hibrida, sehingga tidak bisa spesifik menyebut hasil panenannya.
Tetapi para petani lebih banyak menanam jagung kretek karena benihnya lebih mudah diperoleh. Selama ini petani mendapatkan benih kedua varietas lokal tersebut dengan cara menyimpan sebagian kecil dari panenannya, beberapa saling bertukar dengan petani lain, atau meminjam dari petani lain dan mengembalikannya setelah panen.
Selama ini beberapa petani mendapatkan benih jagung hibrida dari pemerintah setempat melalui bantuan benih. Selain itu, hasil jagung hibrida tidak bisa dibenihkan untuk ditanam kembali, karena keturunan keduanya akan menghasilkan panenan yang lebih sedikit jumlahnya. Mungkin hanya separuh tongkol yang terisi biji.
Jagung lokal Madura dikenal tahan kering dan umurnya pendek 70 hari. Ini cocok dengan topografi Pulau Madura yang kering dan curah hujan yang rendah. Sementara, jagung hibrida memerlukan perawatan yang lebih intensif, lebih memerlukan air dan umurnya panjang mencapai 95 hari.
Dalam budidaya jagung lokal, beberapa hambatan yang ditemui petani adalah cuaca yang tidak menentu, seperti kemarau yang terlalu panas, penanaman yang dianggapnya tidak tepat waktu. Jagung lokal juga kadang-kadang diserang penyakit bulai, namun menurut pengalaman petani, hanya sebagian kecil saja yang terkena penyakit yang disebabkan oleh cendawan tersebut.
Introduksi benih jagung hibrida dan varietas baru lainnya terus dilakukan pemerintah dan perusahaan, misalnya mempromosikan program kerjasama dengan perusahaan. Di mana petani menanam benih jagung, dengan mendapatkan pinjaman dan kemudian menjualnya kembali ke perusahaan. Harga jual ke perusahaan  sedikit lebih tinggi beberapa ratus rupiah daripada memproduksi jagung bukan benih. Tapi kemudian perusahaan akan mengemasnya, memberi warna dan pengawet lalu menjual benih kembali ke petani jagung. Harnati Rafiastuti, SP/Penyuluh BBP2TP Bogor/Sumber Bacaan : Dari Berbagai Sumber.



4 Responses to "Mengenal Varietas Jagung yang Toleran Terhadap Perubahan Iklim 2015"

  1. AJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
    ayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
    AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)

    BalasHapus
  2. www(dot)updatebetting(dot)com
    [Sbobet / Live Casino / Ibcbet / Sabung Ayam / Togel / Fishing World / E-Games]

    BalasHapus
  3. mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq.club...
    segera di add black.berry pin 58CD292C.
    WwW-AJoQQ.club| bonus rollingan 0,3% | bonus referral 20% | minimal deposit 15000

    BalasHapus
  4. ayo segera bergabung dengan kami di ionqq**
    add pin black.berry 58ab14f5 || ditunggu ya**

    BalasHapus